Posted by Unknown | 0 comments

BUKAN MUSIK BIASA ke 52


Presentasi :

1. PARACETAMOL (Ubud-Bali)
Didirikan tanggal 13 Februari 2015
Deskription :
They born to cure your pain with their music. Their unique talent as a musician is an Ubud treasure that give color in music scene in Ubud.

Anggota :
Agustian Supriatna aka Seruling Sakti on Flute
Andro Yopi aka Wong Fei Hung on Bass
Renda Pangestu aka Transformer
Miyoshi Masato aka Koper Biy
http://www.paracetamol.co.id/

2. DAWAI ENTETE (Jogya)

Profil DAWAI ENTETE
Tanggal Berdiri : 15 Desember 2015
Latar Belakang.
Beranjak dari rasa kepedulian sesama teman-teman Nusa Tenggara Timur untuk meningkatkan eksistensi musik etnik, didukung dengan adanya beberapa instrumen musik etnik Nusa Tenggara Timur yang dimiliki oleh teman-teman di Daerah Istimewa Yogyakarta, maka dibentuklah gabungan kelompok musik etnik Nusa Tenggara Timur yang berdawai dengan nama "Dawai Entete". Dawai Entete diambil dari gabungan kata "Dawai" dan "Entete". Dawai didefinisikan sebagai kawat halus/senar/kumpulan senar yang bisa menghasilkan bunyi yang bernada yang mewakili konsep dasar musik etnik dari grup musik ini. Entete (NTT, Nusa Tenggara Timur) salah satu provinsi di bagian timur Indonesia yang merupakan tempat asal segenap personil dan asal alat musik yang dimainkan. Demikian, konsep utama yang diusung dari grup "Dawai Entete" adalah memperkenalkan musik etnik NTT ke yang lebih kancah yang dibawakan oleh gabungan segenap seniman-seniman dari NTT yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Komponen utama alat musik lokal NTT yang diperkenalkan disini adalah gabungan alat musik lokal dari tiap-tiap daerah di NTT yang berdawai yaitu Sasando dari Rote, Kabupaten Rote Ndao; Raraun dari Atambua, Kabupaten Belu serta komponen musik kampung yaitu Juk, Benyol dan Bass tumbuk dari Maumere, Kabupaten Sikka.
"Dawai Entete" sebagai perwakilan musik lokal Nusa Tenggara Timur selain membawakan konsep musik etnik lokal, "Dawai NTT" selalu berusaha untuk memperkenalan tradisi dan konsep kehidupan sosial masyarakat lokal NTT melalui alunan nada, kostum serta perform dalam setiap aksi panggung yang dibawakan.

Keanggotaan
Keanggotaan "Dawai Entete" terdiri dari:
Personil/anggota pemain musik etnik
Nama Anggota: 1. Ganzer Lana Sasandois
2. Stefen Slow Jukeis
3. Erick Bagoezt Jukeis
4. Ari Janoe Benyolis
5. Huller Benyolis
6. Ardi Rock Raraunis
7. Saint Fransiskus Battottis

Tampil :
1. Performing art "Melanesian Roots #3"; Sabtu, 6 Februari 2015
2. Pengisi acara malam tutup tahun di gereja Maria Assumpta Babarsari; Kamis, 31 Desember 2015.
3. Pengisi acara Tribute To SO7 " Jazz Mben Senen" di Kompas Gramedia Yogyakarta; Senin, 8 Frebuari, 2016.
4. Pentas pembuka diacara "Pentas Perdana Mahasiswa Etnomusiklogi ISI Yogyakarta Angkatan 2015" Yogyakarta Jumat, 11 Maret 2016
5. Konser pamitan "Dawai Entete". Yogyakarta; selasa, 15 Maret 2016.


3. GON GUN & Friends (Solo)
“Gondrong” Gunarto lahir di Ngawi, desa kecil dikaki Gunung Lawu Jawa Timur, menemukan kecintaannya terhadap musik "kontemporer" tepatnya tahun 1993 semenjak aktif membantu karya-karya musik untuk tugas akhir jurusan tari ISI (Institut Seni Indonesia) Surakarta.
”Gondrong” dibesarkan dalam keluarga yang mempunyai latarbelakang seni tradisional, sebab dia putera seorang dalang dan juga pelatih karawitan. Dia menyelesaikan pendidikan formal karawitan di SMKI Surakarta sebelum akhirnya melanjutkan study-nya di Institut Seni Indonesia Surakarta. Semenjak saat itu, karena kemauan dan keingintahuan-nya yang besar, dia banyak belajar berbagai macam aliran musik di luar musik tradisional Jawa (seperti kombo band, keroncong, cross culture music, dsb) sehingga pengalaman tersebut membawa dia kedalam sebuah penciptaan musik baru. Inilah masa-masa yang penuh dengan pengembaraan, dimana ia banyak belajar berbagai macam bentuk dan aliran musik. Juga sebuah masa dimana ia harus menentukan pilihan, sebuah pilihan yang berujung pada pada satu kecintaan : musik kontemporer-eksperimental. Suatu musik yang sunyi dari hiruk pikuk penggemar, juga pertunjukan.
Sejauh ini “Gondrong” telah banyak tampil baik di Indonesia maupun di Luar Negeri seperti Malaysia, Jerman, Jepang, Belanda, Amerika, Italia, Singapura, Spanyol dan Perancis.

Karya yg akan tampil untuk BMB# 51:
JARKA DUA LOTUM
Jarik Kawung, Dua Lolo dan Tumurun adalah 3 cengkok yg jadi pijakan dalam komposisi ini. Laras Pelog - Slendro bukan lagi sebuah perbedaan dan pembatas. Mencoba menabrakannya dgn harapan mendapatkan harmoni "baru"

SALJU
Putih dan Misterius, salju menginspirasi sebuah pengembangan bunyi, melodi, syair dan gerak

Gender : Sri Eko Widodo
Vokal : Tutut Tuty
Gitar : Sigit Pratomo
Rebab Sunda : Dani Yanuar
Vokal dan Sumatra flute : Rio Makdang
Kecapi dan Gender : Gondrong Gunarto
Cello : Reizki Habibullah
Shakuhachi : Misbahuddin


0 comments: