Posted by Unknown | 0 comments

jadwal acara di area benteng vastenburg mei juni 2016

pada bulan mei sampai juni 2016, halaman benteng vastenburg kembali dipakai untuk berbagai acara seni, adapun beberapa acara yg akan digelar antara lain:

1. Festival Gamelan Akbar 2016
4 Juni 2016 di Benteng Vastenburg Solo
Pagelaran Konser Gamelan Akbar 2016 akan menyajikan garapan musik konservasi tradisi dengan alat gamelan yang akan menampllkan 4 kelompok gamelan.
Presenting the conservation of tradition by The performance of the masterpiece of Surakorta Gamelan Composers.



2.SOLO KERONCONG FESTIVAL 2016
14-15 Mei 2016 pukul 19.30 - 24.00 WIB
@ Halaman Benteng Vastenburg
Free
HARI PERTAMA, 14 Mei 2016
Opera Kereta Keroncong
Orkes Keroncong Yaketuntra (Yayasan Kesejahteraan Tuna Netra)
Orkes Keroncong Gita Abadi, Tulungagung
Orkes Keroncong OKEJI Lapis Legit, UPI Bandung
Orkes Keroncong Gema Tugu Yogya
Keroncong Wayang Gendut (CongWayNdut)
HARI KEDUA, 15 Mei 2016
Orkes Keroncong Sri Lumbung Pari, Surakarta
Allegro Sanaparane (ISI Surakarta)
Orkes Keroncong Solo Manise
V Bintang Surakarta feat Waldjinah, Endah laras, SAHITA, Nur Hana, Sruti Respati, S. Sukardi, SH., Theo Dharma, Cak Dikin.

Read more...
Posted by Unknown | 0 comments

RUWATAN MASSAL DALAM RANGKA DIES NATALIS KE ISI SURAKARTA 2016


RUWATAN MASSAL
DALAM RANGKA DIES NATALIS KE ISI SURAKARTA
Ruwatan Sukerta adalah sebuah peristiwa budaya yang kini telah langka hadir di tengah-tengah masyarakat. Dalam pandangan hidup masyarakat Jawa, Sukerta adalah orang yang memiliki cacat spiritual atau hidupnya berada dalam masalah. Mengingat hal tersebut maka untuk bisa kembali pada kondisi normal orang Sukerta perlu melewati serangkaian prosesi ritual. Lalu siapa sajakah yang termasuk dalam orang-orang Sukerta? Mengacu pada Kitab Pustaka Raja Purwa karya Ronggowarsito orang Sukerta ada 136 macam, Kitab Centhini karya Sri Pakubuwana V menyebut 19 macam, Serat murwakala menyebut 19 macam, dan Kitab Manik Maya serta Pakem Pangruwatan Murwakala sama-sama menyebutkan orang yang nandang Sukerta ada 60 macam. Beberapa macam Sukerta yang cukup dikenal masyarakat adalah:
Ontang-anting: 1 anak; laki-laki,
unting-unting: 1 anak; perempuan,
Kedhana-kedhini 2 anak; laki-laki dan perempuan,
Kedhini-kedhana: 2 anak; perempuan dan laki-laki,
Kembang Sepasang: 2 anak; perempuan semua,
Uger-uger Lawang: 2 anak; laki-laki semua,
Sendhang Kaapit Pancuran: 3 anak; laki-laki, perempuan, laki-laki,
Pancuran Kaapit Sendhang: 3 anak; perempuan, laki-laki, perempuan,
Tripurusa: 3 anak; laki-laki semua,
Triwati: 3 anak; perempuan semua,
Saramba: 4 anak; laki-laki semua,
Sarimpi: 4 anak; perempuan semua,
Pandhawa: 5 anak; laki-laki semua,
Ngayoni: 5 anak; perempuan semua,
Apil-apil: 5 anak; 4 laki-laki dan 1 perempuan, dan masih banyak lagi.
Tahun ini Jurusan Pedalangan Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Surakarta dalam upaya pelestarian nilai-nilai budaya tradisi sekaligus memperingati dies natalis ke-52 ISI Surakarta, akan menyelenggarakan Ruwatan Sukerta tersebut pada hari Sabtu, 16 Juli 2016, pukul 10.00-12.00 WIB bertempat di Pendapa Ageng ISI Surakarta Jl. Ki Hajar Dewantara 19 Kentingan, Jebres, Surakarta, dengan Dalang Pangruwat: Ki H. Manteb Soedharsono (KRA. Lebdodiningrat) Empu Paripurna Jurusan Pedalangan ISI Surakarta.
Bagi masyarakat umum yang ingin ikut serta dalam ruwatan ini, pendaftaran telah dibuka sejak tanggal 11 April s.d. 1 Juli 2016 dengan mendaftarkan diri ke Sekretariat Panitia Ruwatan Sukerta Jurusan Pedalangan Fak. Seni Pertunjukan ISI Surakarta melalui SMS atau WA ke nomor 08562849192 (a.n. Ika Laksmiwati) dengan format: “Nama lengkap [spasi] alamat [spasi] jumlah peserta yang akan diruwat”. Adapun biaya keiikutsertaan adalah: Peserta 1 orang Rp 1.000.000, Peserta 2 orang Rp 2.000.000, Peserta 3 orang Rp 2.500.000, Peserta 4 orang Rp 3.000.000, dan Peserta 5 orang sebesar Rp 3.500.000,- Biaya dapat ditransfer via Rekening BNI No. 0414514938 (a.n. Sudarsono). Apabila telah mentransfer biaya tersebut diharapkan peserta untuk konfirmasi ulang via SMS atau WA pada nomor contact person di atas disertai foto bukti transfer.
Read more...
Posted by Unknown | 0 comments

jadwal seni taman budaya jateng april 2016

foto by : daniel la
Jadwal Kegiatan
Taman Budaya Jawa Tengah
Bulan APRIL Tahun 2016

-----------------------------------------------------------
1-2 April 2016; Pkl.: 10.00 WIB - selesai
Wisma Seni

Pergelaran Teater Modern
‘HARI TEATER DUNIA # 3’

Pameran Dokumentasi dan Kuliner:
setiap hari [pkl. 10.00 – 23.00]

tanggal 1 April:
Teater Tulang [Solo]; Teater EKS [Solo]; ORASI BUDAYA WHANI DARMAWAN [Yogyakarta];
Teater HIMANTIS [Solo]; Teater KAMASUTRA [Yogyakarta]; Teater GINYO [Lamongan]; Teater JAM MALAM YOGYAKARTA [Yogyakarta]; Teater RUANG HENING [Semarang]; Teater KOMUNITAS RACUN TIKUS [Surabaya]; WAYANG PRING.

Tanggal 2 April:
Lomba Pantomim; Lomba Puisi; Musik LASKAR ADIWIYATA PERCUSSION [Surakarta]; HENDRA SETIAWAN [Jakarta]; Teater SUDAH PEKAK SAKIT LAGI [Yogyakarta]; Teater KOMUNITAS POLELEA [Sigi]; Teater KILANG [Purwodadi]; Teater Q [Tegal]; Teater KUSUMA [Surabaya]; Musik GANASS [Sukoharjo]; FIELDTRIP FERFORMING ART [Yogyakarta]
WORKSHOP:
Sony Soemarsono [ Jakarta] ‘Materi Tata Cahaya’

Kontak: CAROKO TURAH [085 869 916 349]
-----------------------------------------------------------
8-10 April 2016; Pkl.: 19.00 WIB - selesai
Galeri Seni Rupa

Pameran Seni Rupa
‘SMK Negeri 9 Surakarta’
-----------------------------------------------------------
12-13 April 2016; Pkl.: 07.00 WIB - selesai
Teater Arena

Workshop Seni Modern ‘LIGHTING SENI PERTUNJUKAN’ Workshop ini akan membahas teknik dasar tata cahaya pada senipertunjukan.
Focus pada pembuatan desan tata cahaya pada sebuah pergelaran.
Sebagai studi kasus adalah pembuatan desain penataan cahaya
pada gedung teater arena yang mempunyai bentuk tapal kuda.

Kontak: TRIA VITA HENDRA DJAJA [081 8259 057]
-----------------------------------------------------------
14 April 2016; Pkl.: 19.30 WIB - selesai
Pendhapa Ageng

Wayang Kulit Jumat Kliwon ‘WISNU GAROT’ dalang: Ki Edi Suwondo dari Yogyakarta
-----------------------------------------------------------
15 April 2016; Pkl.: 19.30 - selesai
di Pendhapa Wisma Seni

Pergelaran Sastra Indonesia ‘JOGO 18’
‘RITUAL LAPAONG ASTRAL’
Komunitas Sastra Alit Karanganyar, Surakarta
-----------------------------------------------------------
19 April 2016; Pkl.: 19.30 WIB - selesai
Pendapa Ageng

Pergelaran Lesehan Keroncong Asli
OK JOYO SUWORO, Surakarta
pimp: Eko Supriyanto
&
OK DAMAI MUSIK, Karanganyar
pimp: Eko Wijaya

Kegiatan ini dilaksakan sejak tahun 2004 di Pendhapa Ageng TB Jateng
pada setiap Selasa ke-3 bulan Genap dengan menampilkan 2 kelompok
pentas ‘bareng’ di satu panggung.

Setiap kelompok dimohon:
— Menyiapkan pemain dari daerah asal kelompok,
tidak mengambil pemain dari daerah lain.
— Menggunakan peralatan akustik [tidak menggunakan spool].
— Membawakan 8 lagu (masing-masing kelompok).
— Untuk membawakan minimal 1 lagu baru karya kelompok dan atau karya orang lain yang belum pernah dipublikasikan dalam bentuk rekaman.
— Menyiapkan 1 lagu garapan Instrumentalia sebagai pembukaan, dan 1 (satu) lagu wajib sebagai penutupan ‘Rayuan Pulau Kelapa’ yang akan dinyanyikan secara bersamaan kedua kelompok.
-----------------------------------------------------------
20-21 April 2016; Pkl.: 07.00 WIB - selesai
Wisma Seni

Workshop Seni Tradisi
‘Vokal dan Sindenan Banyumasan’

Melanjutkan sesi pemahaman olah vocal sindenan yang telah beberapa kali di adakan
dengan nara sumber RA Supadminingtyas, S.Sn (alm).
Kali ini sengaja mengetengahkan olah vokal Banyumasan
dengan pokok pelatihan antara lain;
a. Pengenalan tembang-tembang Banyumasan;
b. Tembang dan parikan khas Banyumasan; dan
c. Penerapan Tembang pada Gedhing-gendhing gaya Banyumasan.

Kontak: YAYAT [081 329 666 999]
-----------------------------------------------------------
25 April 2016; Pkl.: 19.30 WIB - selesai
Pendhapa Wisma Seni

Pergelaran Tari Modern
‘Tidak Sekedar Tari # 42’
-----------------------------------------------------------
27 April 2016; Pkl.: 19.30 WIB - selesai
Pendhapa Ageng

Pergelaran Drama Tari Topeng
‘JAKA BLUWA’
Sutradara: Tony Haryo Saputro; Penata tari: Risang Janurwendo
Penata musik: Lumbini Tri Hasto
Yayasan Selaras Cipta Purusatama
-----------------------------------------------------------
Surakarta, 25 Maret 2016


Drs. Wijang Jati Riyanto
Kepala Seksi Pengembangan Seni
Read more...
Posted by Unknown | 0 comments

BUKAN MUSIK BIASA ke 52


Presentasi :

1. PARACETAMOL (Ubud-Bali)
Didirikan tanggal 13 Februari 2015
Deskription :
They born to cure your pain with their music. Their unique talent as a musician is an Ubud treasure that give color in music scene in Ubud.

Anggota :
Agustian Supriatna aka Seruling Sakti on Flute
Andro Yopi aka Wong Fei Hung on Bass
Renda Pangestu aka Transformer
Miyoshi Masato aka Koper Biy
http://www.paracetamol.co.id/

2. DAWAI ENTETE (Jogya)

Profil DAWAI ENTETE
Tanggal Berdiri : 15 Desember 2015
Latar Belakang.
Beranjak dari rasa kepedulian sesama teman-teman Nusa Tenggara Timur untuk meningkatkan eksistensi musik etnik, didukung dengan adanya beberapa instrumen musik etnik Nusa Tenggara Timur yang dimiliki oleh teman-teman di Daerah Istimewa Yogyakarta, maka dibentuklah gabungan kelompok musik etnik Nusa Tenggara Timur yang berdawai dengan nama "Dawai Entete". Dawai Entete diambil dari gabungan kata "Dawai" dan "Entete". Dawai didefinisikan sebagai kawat halus/senar/kumpulan senar yang bisa menghasilkan bunyi yang bernada yang mewakili konsep dasar musik etnik dari grup musik ini. Entete (NTT, Nusa Tenggara Timur) salah satu provinsi di bagian timur Indonesia yang merupakan tempat asal segenap personil dan asal alat musik yang dimainkan. Demikian, konsep utama yang diusung dari grup "Dawai Entete" adalah memperkenalkan musik etnik NTT ke yang lebih kancah yang dibawakan oleh gabungan segenap seniman-seniman dari NTT yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Komponen utama alat musik lokal NTT yang diperkenalkan disini adalah gabungan alat musik lokal dari tiap-tiap daerah di NTT yang berdawai yaitu Sasando dari Rote, Kabupaten Rote Ndao; Raraun dari Atambua, Kabupaten Belu serta komponen musik kampung yaitu Juk, Benyol dan Bass tumbuk dari Maumere, Kabupaten Sikka.
"Dawai Entete" sebagai perwakilan musik lokal Nusa Tenggara Timur selain membawakan konsep musik etnik lokal, "Dawai NTT" selalu berusaha untuk memperkenalan tradisi dan konsep kehidupan sosial masyarakat lokal NTT melalui alunan nada, kostum serta perform dalam setiap aksi panggung yang dibawakan.

Keanggotaan
Keanggotaan "Dawai Entete" terdiri dari:
Personil/anggota pemain musik etnik
Nama Anggota: 1. Ganzer Lana Sasandois
2. Stefen Slow Jukeis
3. Erick Bagoezt Jukeis
4. Ari Janoe Benyolis
5. Huller Benyolis
6. Ardi Rock Raraunis
7. Saint Fransiskus Battottis

Tampil :
1. Performing art "Melanesian Roots #3"; Sabtu, 6 Februari 2015
2. Pengisi acara malam tutup tahun di gereja Maria Assumpta Babarsari; Kamis, 31 Desember 2015.
3. Pengisi acara Tribute To SO7 " Jazz Mben Senen" di Kompas Gramedia Yogyakarta; Senin, 8 Frebuari, 2016.
4. Pentas pembuka diacara "Pentas Perdana Mahasiswa Etnomusiklogi ISI Yogyakarta Angkatan 2015" Yogyakarta Jumat, 11 Maret 2016
5. Konser pamitan "Dawai Entete". Yogyakarta; selasa, 15 Maret 2016.


3. GON GUN & Friends (Solo)
“Gondrong” Gunarto lahir di Ngawi, desa kecil dikaki Gunung Lawu Jawa Timur, menemukan kecintaannya terhadap musik "kontemporer" tepatnya tahun 1993 semenjak aktif membantu karya-karya musik untuk tugas akhir jurusan tari ISI (Institut Seni Indonesia) Surakarta.
”Gondrong” dibesarkan dalam keluarga yang mempunyai latarbelakang seni tradisional, sebab dia putera seorang dalang dan juga pelatih karawitan. Dia menyelesaikan pendidikan formal karawitan di SMKI Surakarta sebelum akhirnya melanjutkan study-nya di Institut Seni Indonesia Surakarta. Semenjak saat itu, karena kemauan dan keingintahuan-nya yang besar, dia banyak belajar berbagai macam aliran musik di luar musik tradisional Jawa (seperti kombo band, keroncong, cross culture music, dsb) sehingga pengalaman tersebut membawa dia kedalam sebuah penciptaan musik baru. Inilah masa-masa yang penuh dengan pengembaraan, dimana ia banyak belajar berbagai macam bentuk dan aliran musik. Juga sebuah masa dimana ia harus menentukan pilihan, sebuah pilihan yang berujung pada pada satu kecintaan : musik kontemporer-eksperimental. Suatu musik yang sunyi dari hiruk pikuk penggemar, juga pertunjukan.
Sejauh ini “Gondrong” telah banyak tampil baik di Indonesia maupun di Luar Negeri seperti Malaysia, Jerman, Jepang, Belanda, Amerika, Italia, Singapura, Spanyol dan Perancis.

Karya yg akan tampil untuk BMB# 51:
JARKA DUA LOTUM
Jarik Kawung, Dua Lolo dan Tumurun adalah 3 cengkok yg jadi pijakan dalam komposisi ini. Laras Pelog - Slendro bukan lagi sebuah perbedaan dan pembatas. Mencoba menabrakannya dgn harapan mendapatkan harmoni "baru"

SALJU
Putih dan Misterius, salju menginspirasi sebuah pengembangan bunyi, melodi, syair dan gerak

Gender : Sri Eko Widodo
Vokal : Tutut Tuty
Gitar : Sigit Pratomo
Rebab Sunda : Dani Yanuar
Vokal dan Sumatra flute : Rio Makdang
Kecapi dan Gender : Gondrong Gunarto
Cello : Reizki Habibullah
Shakuhachi : Misbahuddin


Read more...
Posted by Unknown | 0 comments

Grand Opening - Ruang Seni DAYA JOEANG


Grand Opening - Ruang Seni DAYA JOEANG di Gedung Eks Brigjen infantri 6/2 Kostrad - DHC 45 Solo, kemarin 19 Maret 2016..
Sebuah mimpi panjang yang telah lama mengendap..untuk menjadikan Komplek Cagar Budaya yang artistik dan monumental ini sebagai salah satu ruang bersenirupa dan berkesenian di Kota Solo.


Ruang Seni DAYA JOEANG..
DAYA JUANG SENI RUPA SURAKARTA untuk INDONESIA !!!
KAMI TAK MUDAH LELAH & MENYERAH !!!
Foto : Galeri Seni - A .. Lantai Dua ..
Second Floor .. Ruang Seni DAYA JOEANG

GARIS CAKRAWALA INDONESIA Visual Art Company  tak lupa mengucapkan Terimakasih banyak tak terhingga buat kawan-kawan JOEANG lainnya yang sudah banyak membantu hingga terlaksananya  Grand Opening - Ruang Seni DAYA JOEANG
Read more...
Posted by Unknown | 0 comments

Pameran seni "ART AKULTURASI" 1 - 23 April 2016


Pameran Bersama KOALISI BERSENI
1 - 23 April 2016
PEMBUKAAN
Kamis, 31 Maret 2016
18.30 WIB
Galeri Seni House of Sampoerna
Surabaya

ARTIST TALK
Jumat, 1 April 2016
14.00 - 16.00 WIB
Penulis:
Ayos Purwoaji (SUB)
Seniman:
Danni Febriana (SMG)
Husni Mubarok (SMG)
Nahyu Rahma F. (SMG)
Ragil Adi (SMG)
Anis Kurniasih (SOLO)
Galih Reza Suseno (SOLO)
Wahyu Eko Prasetyo (SOLO)
Ebby Dwijaya (SUB)
Suvi Wahyudianto (SUB)
Thomas Hanandry (SUB)
Tobing Dewi (SUB)
Achmad Toriq (PAS)
Agung Prabowo (PAS)
Garis Edelweiss (PAS)
Lail Lafi Iliyun (PAS)
ART AKULTURASI merupakan sebuah pameran bersama yang diinisiasi oleh perupa-perupa muda dari Semarang, Solo, Surabaya, dan Pasuruan yang tergabung dalam kolektif KOALISI BERSENI. Pameran yang akan diadakan di Galeri House of Sampoerna ini mengetengahkan isu akulturasi budaya yang ditinjau melalui beberapa sudut pandang.
Kebudayaan, sebagaimana air, selalu bergerak mengikuti konteks zaman dan perubahan sosial yang terjadi di sekitarnya. Apa yang sekarang dikenal sebagai “pakem” dan “asli” sebetulnya merupakan sebuah hasil dari negosiasi panjang dan pencampuran berbagai norma di masa lalu. Sehingga harus dipahami bahwa kebudayaan bukanlah spesies yang mati dan diawetkan dalam toples kaca. Kebudayaan adalah organisme yang hidup yang selalu bergerak untuk menemukan konfigurasi yang tepat bagi konteks di sekelilingnya.
Dalam pameran Art Akulturasi ini, ditampilkan bagaimana para perupa muda dari berbagai kota, menempatkan diri mereka di tengah-tengah tegangan kebudayaan yang terus terjadi. Ada ekspresi ketakutan (sehingga harus bersembunyi di balik zirah nasionalisme yang berat), kekalahan (oleh sistem yang memaksakan imajinasi kebudayaan massa), atau bahkan bersenang-senang (dalam labirin kebudayaan populer yang memabukkan). Ada pula yang menempatkan diri dalam kritik oposisional antara kebudayaan lama-baru atau global-lokal. Namun, ada juga perupa yang bertindak sebagai pengamat yang menggambarkan akulturasi dalam bingkai arkaik.
Contact Person :
Ebby (089605880388
Ayos P. (085882531152)
Read more...
Posted by Unknown | 0 comments

Benteng vasternburg surakarta

 

Tentang Benteng Vasternburg

Benteng Vastenburg adalah benteng peninggalan Belanda yang terletak di kawasan Gladak, Surakarta. Benteng ini dibangun tahun 1745 atas perintah Gubernur Jenderal Baron Van Imhoff. Sebagai bagian dari pengawasan Belanda terhadap penguasa Surakarta, khususnya terhadap keraton Surakarta, benteng ini dibangun, sekaligus sebagai pusat garnisun. Di seberangnya terletak kediaman gubernur Belanda (sekarang kantor Balaikota Surakarta) di kawasan Gladak.
Bentuk tembok benteng berupa bujur sangkar yang ujung-ujungnya terdapat penonjolan ruang yang disebut seleka (bastion). Di sekeliling tembok benteng terdapat parit yang berfungsi sebagai perlindungan dengan jembatan di pintu depan dan belakang. Bangunan terdiri dari beberapa barak yang terpisah dengan fungsi masing-masing dalam militer. Di tengahnya terdapat lahan terbuka untuk persiapan pasukan atau apel bendera.

Lokasi benteng  Vasternburg solo surakarta di google map

Setelah kemerdekaan, benteng ini digunakan sebagai markas TNI untuk mempertahankan kemerdekaan. Pada masa 1970-1980-an bangunan ini digunakan sebagai tempat pelatihan keprajuritan dan pusat Brigade Infanteri 6/Trisakti Baladaya Kostrad untuk wilayah Karesidenan Surakarta dan sekitarnya.
Setelah lama tidak terpakai sejak 1980-an, benteng ini penuh semak belukar dan tak terawat.Sejak kepemimpinan Ir.H.Joko Widodo, perubahan dan restorasi mulai terlihat. Pada tahun 2014S, restorasi terhadap Benteng Vastenburg sangat terlihat dari cat yang mengelupas dicat ulang dengan warna putih.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Benteng_Vastenburg
Read more...